Pentingnya Keterampilan Sosial pada Anak dan Bagaimana Cara Orang Tua Menanamkannya Sejak Dini?

Della H.
4 min readSep 26, 2023

--

Image by iStock

Sebagai makhluk sosial, tentu kita sebagai manusia membutuhkan adanya interaksi dan koneksi dengan lingkungan sekitar. Bukan hanya orang dewasa, namun anak-anak yang masih berada pada tahap perkembangan juga memerlukan interaksi tersebut agar dapat membantu mereka dalam berkembang di dunia sosial. Keterampilan sosial itu sendiri adalah suatu keahlian yang dibutuhkan ketika hendak berkomunikasi dan menciptakan suatu koneksi dengan orang lain di sekitar, seperti bermain dengan teman-teman sebaya, ikut serta dalam proses pembelajaran di sekolah, hingga berpartisipasi dalam kegiatan di rumah. Seluruhnya membutuhkan keterampilan sosial agar anak mampu beradaptasi dan diterima oleh lingkungan sosialnya.

Keterampilan sosial bukan kemampuan yang dibawa anak sejak lahir, melainkan hasil dari proses belajar yang ditunjukkan oleh keluarga, lingkungan sekitar, dan teman-temannya di area bermain maupun sekolah. Ketika anak tidak memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga tidak mampu menyesuaikan diri di lingkungannya, maka besar kemungkinan anak akan mendapatkan perlakuan buruk seperti perundungan hingga memunculkan pengalaman-pengalaman traumatis. Sementara itu, ketika anak telah dibekali dengan keterampilan sosial yang mumpuni, maka anak akan lebih mudah untuk bersosialisasi, mampu belajar untuk menyelesaikan masalah, hingga meningkatnya harga diri anak. Oleh karena itu, apa saja keterampilan sosial yang harus diajarkan dan bagaimana cara orang tua sebagai figur paling dekat dengan anak untuk menanamkannya sejak dini?

1. Kemampuan Memperkenalkan Diri

Ketika hendak menciptakan suatu interaksi dengan lingkungan, anak harus mampu mengenalkan dirinya sendiri sehingga orang lain tahu akan identitasnya. Hal ini juga akan memudahkan anak untuk perlahan-lahan mengenal dirinya sendiri. Selain itu, dengan mengajarkan hal ini, akan membantu anak untuk terhindar dari peristiwa tidak menyenangkan, seperti penculikan. Orang tua bisa mengajarkan anak perihal informasi dasar seperti mengajari anak untuk menghafal namanya sendiri, nama kedua orang tuanya, dan di mana ia tinggal.

2. Utamakan 3 Kata Ajaib

Membekali anak dengan ilmu mengenai bagaimana caranya bersopan santun adalah hal yang sangat penting. Orang tua bisa mengajari anak mengenai betapa pentingnya untuk mengucapkan kata tolong ketika hendak meminta pertolongan orang lain, kata maaf ketika baru saja melakukan hal yang tidak mengenakkan, dan mengucapkan terima kasih ketika telah dibantu atau diberi sesuatu oleh orang lain. Hal ini akan membantu mendidik anak untuk selalu menghargai orang lain yang berinteraksi dengannya.

3. Mengendalikan Emosi

Ketika masih berada pada tahap perkembangan, kebanyakan anak-anak cenderung masih belum memahami apa itu regulasi emosi. Sehingga, anak belum mengerti bagaimana caranya merasakan, mengendalikan, hingga mengekspresikan perasaan-perasaan yang dirasakan. Orang tua dapat membantu anak dengan memperkenalkan berbagai macam bentuk emosi pada manusia dan memberi tahu anak di waktu apa emosi tersebut dapat diekspresikan.

4. Mendengarkan

Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga masih kesulitan untuk memiliki keterampilan mendengarkan secara aktif ketika sedang berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Kemampuan mendengarkan ini esensial sebab anak akan mampu untuk belajar mengurai dan menyerap informasi yang ia terima dan dapat melatih keterampilan berbahasa reseptif pada anak. Adapun keterampilan bahasa reseptif mencakup beberapa poin penting, yaitu :

a. Menangani interaksi sosial

b. Menjawab pertanyaan yang diberikan

c. Memahami suatu cerita

d. Memahami bahan bacaan

e. Memahami isyarat tertentu

Orang tua dapat mengajarkan keterampilan mendengarkan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Ajari anak untuk melakukan kontak mata ketika sedang diajak berkomunikasi.

b. Ajak anak untuk membaca sesering mungkin, hal ini akan melatih kesabaran anak ketika sedang mendengarkan sesuatu. Ketika sedang membaca, lakukan aktivitas tanya jawab sehingga anak dan orang tua dapat bertukar pikiran mengenai bahan bacaan.

c. Cukup gunakan kalimat ringkas ketika memberikan instruksi pada anak, agar anak lebih mudah untuk memahami apa yang orang tua perintahkan.

d. Mencoba lebih sabar ketika anak tidak mendengarkan instruksi yang diberikan, hal ini mungkin saja terjadi ketika orang tua memberikan instruksi ketika anak sedang melakukan aktivitas bermain. Orang tua diharapkan untuk tetap tenang dan berusaha untuk menciptakan kontak mata pada anak agar anak mampu mendengarkan instruksi.

5. Bekerja Sama

Pada keterampilan ini, anak dilatih agar dapat berkooperasi dengan orang lain. Anak-anak akan belajar bagaimana cara menempatkan diri pada situasi pekerjaan kelompok yang mengizinkan mereka untuk mengekspresikan ide serta belajar untuk mendengarkan ide orang lain. Dengan memiliki keterampilan ini, anak juga akan belajar untuk memahami dan menghormati bahwa setiap orang memiliki argumen yang berbeda. Orang tua dapat mengajarkannya dengan sering menciptakan permainan interaktif seperti role play bersama teman-teman sebaya. Orang tua dapat menciptakan beberapa skenario berbeda dan ajarkan anak bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya dengan orang lain. Pada proses role play ini, anak juga dapat melatih kemampuannya dalam berimajinasi, berpikir kreatif, bernegosiasi, dan menunggu giliran.

Dalam melatih dan mengajarkan beberapa keterampilan sosial tersebut tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit hingga anak dengan baik mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, orang tua dapat melakukan hal tersebut perlahan-lahan sebab mengembangkan keterampilan sosial adalah tugas seumur hidup.

Referensi :

Team, B. L. (2023, Agustus 11). 8 Important Social Skills For Kids And How To Teach Them. Https://Www.Beginlearning.Com/Parent-Resources/Social-Skills-For-Kids/

6 Cara Melatih Keterampilan Anak Dalam Mendengarkan. Educa Studio | A Simple Fun Educational Platform. (N.D.). Https://Www.Educastudio.Com/News/6-Cara-Melatih-Keterampilan-Anak-Dalam-Mendengarkan

--

--

Della H.
Della H.

Written by Della H.

0 Followers

A Psychology student with a great interest and desire to explore writing. I'm open for any considerate feedbacks.

No responses yet